Jakarta, VIAHUB.ID – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Perekonomian PDIP, menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak akan berani melawan kotak kosong dalam Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, mayoritas masyarakat Jakarta lebih mungkin memilih kotak kosong ketimbang pasangan calon dari koalisi pemerintahan yang ada.
“Jika KIM melawan kotak kosong, saya kira masyarakat Jakarta akan lebih memilih kotak kosong,” ujar Ahok di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Ahok menilai bahwa baik pendukungnya maupun pendukung Anies Baswedan, yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, akan lebih cenderung memilih kotak kosong. Kemenangan kotak kosong pada Pilkada Makassar 2018 melawan pasangan calon tunggal Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi, menurutnya, bisa menjadi preseden yang memengaruhi Pilkada Jakarta.
Ahok juga mencurigai adanya skenario untuk menghindari kotak kosong dengan menghadirkan pasangan calon independen, mengingat kemudahan peraturan untuk paslon independen saat ini. Ia menyoroti dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai syarat dukungan untuk calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
“Kalau peraturannya dipermudah, saya kira ada indikasi untuk menciptakan calon independen,” jelas Ahok.
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat, sebelumnya menyatakan bahwa PDIP tidak akan membiarkan Ridwan Kamil, calon dari KIM, melawan kotak kosong. PDIP, menurut Djarot, memiliki kader potensial seperti Ahok dan Rano Karno yang bisa dipertimbangkan sebagai calon gubernur.
“Kita perlu bekerja sama dengan partai-partai lain. Di Jakarta masih banyak potensi pemimpin dengan rekam jejak baik,” ungkap Djarot di Kantor DPP PDIP pada 13 Agustus 2024.
Ahok sendiri telah menyatakan kesiapan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 jika mendapatkan rekomendasi dari partai.
“Sebagai kader, saya siap-siap saja untuk diperintah,” kata Ahok pada 14 Agustus 2024, seperti dilaporkan Antara.