Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengadakan kunjungan blusukan ke Kampung Elektro, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis, 8 Agustus 2024. Kunjungan ini dimulai sekitar pukul 17.50 WIB, dan Anies disambut meriah oleh warga setempat yang telah menunggunya. Setelah melaksanakan salat Ashar di masjid setempat, Anies berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, warga Kampung Elektro menyampaikan beberapa tuntutan penting kepada Anies Baswedan. Mereka meminta pengembalian program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), serta permasalahan terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang saat ini mereka bayar. Selain itu, mereka juga menuntut penyediaan air bersih dan sertifikat tanah untuk legalisasi tempat tinggal mereka.
Hasni, salah satu warga yang berorasi di depan Masjid Jami Al-Munawaroh, mengungkapkan keinginannya agar tanah yang mereka tempati sejak puluhan tahun lalu disertifikatkan. “Saya tinggal di sini sudah 65 tahun, ada yang 50 tahun. Kami ingin tanah ini diakui dan disertifikatkan agar kami bisa tinggal dengan nyaman,” ujarnya.
Menanggapi permintaan warga, Anies Baswedan berjanji akan memenuhi tuntutan mereka jika terpilih kembali sebagai Gubernur Jakarta. “Kami akan mengembalikan program-program yang telah diblokir seperti KJP Plus dan KJMU, serta menangani masalah PBB dan sertifikasi tanah,” kata Anies.
Anies juga mengkritik kebijakan saat ini yang dianggapnya tidak berpihak pada rakyat. Ia mengungkapkan komitmennya untuk membereskan masalah ini dan mengajak warga Muara Baru untuk mendukungnya dalam Pilkada Jakarta 2024.
Saat ini, Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem sebagai calon gubernur. PKB juga menunjukkan dukungan di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah Jakarta, meskipun dukungan dari tingkat pusat PKB masih belum dipastikan.
Namun, Anies menghadapi tantangan terkait pasangan calon wakilnya. PKS membuka opsi lain karena duet Anies-Sohibul Iman belum mendeklarasikan pasangan meski tenggat waktu telah berlalu. Juru bicara PKS, Muhammad Kholid, mengatakan bahwa PKS akan mempertimbangkan calon lain jika deklarasi tidak segera dilakukan.