Anies Baswedan Buka Peluang Gabung Parpol Jelang Pilkada Jakarta: “Nanti Kita Lihat”

Anies Baswedan Tanggapi Isu Dukungan Parpol dan Tantangan dari KIM Plus Jelang Pilkada Jakarta 2024

banner 120x600
banner 468x60

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan tanggapan terkait peluangnya bergabung dengan partai politik (parpol) menjelang Pilkada Jakarta 2024. Ketika ditanya oleh media, Anies Baswedan menjawab singkat, “Nanti kita lihat,” saat ditemui di Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Meskipun saat ini Anies berstatus nonpartai, statusnya dapat mempengaruhi peluangnya dalam Pilkada Jakarta. Anies sudah memperoleh dukungan dari DPW PKB Jakarta, DPP PKS, dan DPP NasDem, namun dukungan dari ketiga partai ini bisa berubah.

banner 325x300

Saat ini, muncul wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berniat mengusung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), sebagai calon gubernur Jakarta. Anies menyebut bahwa isu KIM Plus yang berpotensi menggagalkan pencalonannya hanya sebatas spekulasi.

“Semua itu hanya spekulasi-spekulasi. Kita lihat sekarang ini, memang sudah ada yang berubah? Belum ada yang berubah, masih sama,” jelas Anies.

PKS mengakui bahwa mereka membuka peluang untuk meninggalkan Anies jika tidak menemukan mitra koalisi yang tepat untuk duet Anies-Sohibul Iman (AMAN). Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengungkapkan bahwa PKS telah memberikan dukungan awal namun berharap Anies dapat memenuhi kekurangan kursi koalisi yang dibutuhkan.

“Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Presiden PKS Ahmad Syaikhu telah berusaha mencari mitra koalisi, namun sampai sekarang belum ada hasil,” ujar Kholid.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa jika Anies Baswedan kehilangan dukungan, Ridwan Kamil bisa menghadapi kotak kosong. Jamiluddin menyoroti bahwa KIM Plus tampaknya memang bertujuan untuk menjegal pencalonan Anies.

“KIM merasa perlu menarik partai-partai yang akan mengusung Anies untuk memastikan Ridwan Kamil tidak melawan kotak kosong. Jika KIM Plus berhasil, maka Ridwan Kamil mungkin tidak punya lawan,” jelas Jamiluddin.

Jamiluddin juga menambahkan bahwa jika NasDem tetap mendukung Anies, PKS dan PDIP mungkin akan membentuk poros baru untuk mendukung Anies agar tidak melawan kotak kosong.

Dengan situasi politik yang dinamis menjelang Pilkada Jakarta 2024, dukungan dari parpol dan strategi koalisi menjadi faktor kunci dalam pencalonan. Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masih menjadi dua calon utama dengan berbagai tantangan dan peluang di depan mereka.

banner 325x300