Sekitar 843 tahun yang lalu, sebuah supernova yang dikenal sebagai SN 1181 mengubah langit malam, meninggalkan jejak yang masih membingungkan para astronom hingga saat ini. Dikenal sebagai “bintang tamu” pada zamannya, supernova ini tercatat dalam sejarah sebagai salah satu dari sedikit supernova yang terdokumentasi sebelum penemuan teleskop. Supernova ini terjadi di konstelasi Cassiopeia, sekitar 7.000 tahun cahaya dari Bumi.
Berbeda dari supernova tipe Ia pada umumnya yang sepenuhnya menghancurkan bintang kerdil putihnya, SN 1181 meninggalkan sisa bintang mati yang kini dikenal sebagai “bintang zombie.” Bintang zombie ini adalah sisa inti bintang yang tidak memiliki bahan bakar nuklir untuk terbakar dan terus berputar di pusat nebula Cassiopeia. Supernova ini masuk dalam kategori langka yaitu Tipe Iax, di mana dua bintang kerdil putih diperkirakan bergabung, menciptakan bintang zombie yang kekurangan hidrogen dan helium.
Para peneliti di Jepang menggunakan model komputer untuk melacak evolusi sisa supernova dan mengonfirmasi bahwa SN 1181 konsisten dengan supernova Tipe Iax. Studi mereka menemukan dua wilayah kejutan yang berbeda dalam sisa supernova: satu wilayah terbentuk ketika SN 1181 melemparkan materi ke luar angkasa, sementara wilayah kedua menunjukkan bahwa bintang zombie SN 1181 tampaknya telah menyala kembali meskipun telah memudar selama 100 tahun terakhir.
Takatoshi Ko, penulis utama studi dan mahasiswa PhD di Universitas Tokyo, mengungkapkan kepada CNN, “Kami tidak sepenuhnya memahami mengapa bintang tersebut menyala kembali dan angin bintang dimulai baru-baru ini. Kami berteori bahwa bintang itu menyala kembali karena SN 1181 adalah supernova Tipe Iax, yaitu ledakan yang tidak sempurna. Materi yang dikeluarkan oleh ledakan tidak sepenuhnya terbuang dan tetap berada dalam pengaruh gravitasi bintang kerdil putih pusat, yang akhirnya bisa mengakumulasi dan menyebabkan bintang itu menyala kembali.”
Ko dan timnya berencana untuk menyelidiki SN 1181 lebih lanjut menggunakan Teleskop Subaru dan Very Large Array (VLA). Teleskop Subaru yang berukuran 8,2 meter terletak di Observatorium Mauna Kea, Hawaii, sementara VLA di New Mexico terdiri dari beberapa antena radio panjang gelombang sentimeter. Kedua alat ini diharapkan dapat memberikan detail yang lebih kaya mengenai penyelidikan bintang yang misterius ini.