Jakarta, VIAHUB.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi terjadinya gempa megathrust yang dapat berdampak hingga wilayah Indonesia. Fenomena ini berpotensi menimbulkan gempa besar dan tsunami yang mengancam sejumlah lokasi di tanah air.
Berdasarkan data sejarah gempa, zona megathrust di Indonesia memiliki potensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 8,0 atau lebih setiap satu atau dua abad. Jika gempa megathrust di Nankai, Jepang, benar-benar terjadi, tsunami besar yang dihasilkan dapat menjalar hingga ke wilayah Indonesia. Meski demikian, Kepala BMKG Daryono menegaskan bahwa gempa besar di Megathrust Nankai tidak akan berdampak langsung pada sistem lempeng tektonik di Indonesia karena jaraknya yang sangat jauh.
Zona megathrust, yang merupakan tempat tumbukan antara lempeng tektonik, dapat memicu gempa dahsyat jika terjadi pergeseran tiba-tiba pada bidang kontak antar lempeng. Gempa ini berpotensi menyebabkan tsunami jika terjadi di laut.
Zona Megathrust di Indonesia
- Subduksi Sunda: Mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
- Subduksi Banda: Terletak di wilayah timur Indonesia.
- Subduksi Lempeng Laut Maluku: Berada di utara Maluku.
- Subduksi Sulawesi: Mengancam wilayah Sulawesi.
- Subduksi Lempeng Laut Filipina: Menjangkau area utara Indonesia.
- Subduksi Utara Papua: Mengancam bagian utara Papua.
BMKG mencatat dua kawasan di Indonesia dengan seismic gap yang cukup lama yaitu Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Megathrust di Selat Sunda memiliki magnitudo potensi mencapai 8,7, sedangkan di Mentawai-Siberut dapat mencapai 8,9. Seismic gap ini mengindikasikan periode tanpa gempa besar di zona tersebut, yang menunjukkan adanya potensi besar untuk terjadinya gempa megathrust di masa depan.
Pernyataan bahwa gempa megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut “tinggal menunggu waktu” menunjukkan bahwa potensi gempa besar di kedua wilayah tersebut tinggi, karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah mengalami aktivitas gempa, sementara di dua lokasi ini belum terjadi. Meski demikian, BMKG menekankan pentingnya persiapan mitigasi dan kewaspadaan bagi masyarakat.