Mikroplastik, partikel kecil yang dapat menempel pada organ tubuh manusia melalui konsumsi air minum, telah menjadi perhatian global terkait kesehatan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia, menghadapi risiko kesehatan yang signifikan dari pencemaran ini. Menurut laporan dari Kompas.com (5/6/2024), setiap orang di Indonesia tanpa sadar mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, dengan sebagian besar berasal dari sumber air.
Mikroplastik, yang sangat kecil, dapat menempel pada organ vital tubuh, menyebabkan gangguan sel dan jaringan, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius seperti iritasi dan kanker. Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan dari Guangzhou Medical University dan Jinan University di China telah mengembangkan metode baru yang efektif untuk mengurangi kadar mikroplastik dalam air minum.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Science & Technology Letters pada 28 Februari 2024, para peneliti Guangzhou Medical University dan Jinan University memperkenalkan metode baru untuk mengurangi mikroplastik dari air. Metode ini melibatkan beberapa langkah sederhana namun efektif:
- Penambahan Nanoplastik dan Mikroplastik: Peneliti menambahkan nanoplastik dan mikroplastik ke dalam sampel air keran dan air biasa untuk simulasi kontaminasi.
- Proses Pemanasan: Air yang telah terkontaminasi dengan mikroplastik dipanaskan hingga mendidih. Pemanasan ini bertujuan untuk mengubah struktur mikroplastik agar lebih mudah dipisahkan dari air.
- Filtrasi Endapan: Setelah proses pemanasan, endapan yang mengandung mikroplastik disaring. Teknik filtrasi ini efektif dalam menangkap partikel mikroplastik yang telah terpisah dari air.
Metode ini menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi konsentrasi mikroplastik dalam air minum, memberikan solusi praktis bagi masalah pencemaran mikroplastik yang semakin mengkhawatirkan.
Penemuan ini memberikan harapan baru dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dari risiko mikroplastik. Penerapan metode ini secara luas di sistem penyaringan air dapat mengurangi paparan mikroplastik dan potensi gangguan kesehatan yang terkait.
Para peneliti berharap bahwa metode ini akan diterapkan dalam teknologi penyaringan air yang lebih canggih dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Dengan langkah ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari mikroplastik dan meningkatkan kualitas air minum secara global.