Kobar – Pada Jumat (19/7), KPPN Pangkalan Bun menggelar Press Conference secara daring untuk merilis kinerja APBN Semester I Tahun 2024. Acara ini dihadiri oleh Kepala KPPN Pangkalan Bun, Kepala KPP Pratama, Kepala KPPBC, dan Kepala KPKNL, serta dihadiri oleh satuan kerja K/L dan perwakilan pemerintah daerah.
Hingga akhir Juni 2024, realisasi pendapatan APBN mencapai Rp1.33 triliun atau 45,9% dari target. Terjadi kontraksi penurunan sebesar Rp66,7 miliar (-4,7% yoy), dengan kontribusi utama dari PPh (Non Migas) sebesar Rp719,1 miliar dan PPN sebesar Rp441,7 miliar. Penerimaan PPh mengalami penurunan 9,8% yoy, sementara PPN menunjukkan pertumbuhan 8,2% yoy.
Belanja APBN yang disalurkan hingga Juni 2024 mencapai Rp1.587,1 miliar atau 48,7% dari total pagu. Realisasi belanja satker K/L mencapai Rp250,09 miliar dengan pertumbuhan positif 18,2% yoy. Sementara itu, realisasi Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp1.337,0 miliar, meningkat 10,2% yoy.
Belanja Satker K/L dan alokasi DAK Fisik untuk pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 telah diatur, dengan alokasi mencapai Rp2,65 miliar untuk belanja satker K/L dan Rp194,3 miliar untuk DAK Fisik. Hingga Juni 2024, realisasi belanja satker K/L mencapai 25,5% dari pagu, sementara realisasi DAK Fisik baru mencapai 10,6% dari total pagu.
Realisasi Dana Desa mencapai 64,5% dari alokasi, Dana Bagi Hasil sebesar 38,9%, dan Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai 55,6% dari pagu. Meskipun begitu, realisasi DAK Fisik masih rendah karena regulasi terkait penyaluran baru diterbitkan pada April 2024.