BANDUNG – Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menuntut Mabes Polri untuk membuktikan keaslian bukti chat yang diduga berasal dari Vina Cirebon, menyusul tersebarnya dokumen komunikasi elektronik terkait kasus tewasnya Vina dan Eki.
Reza Indragiri mengungkapkan bahwa bukti chat yang tersebar, menunjukkan komunikasi antara Vina dan dua temannya pada jam 22:14:10 di tanggal kejadian, bisa menjadi faktor penting dalam kasus ini. Jika bukti ini terbukti asli, hal ini bisa membantah narasi bahwa Vina dan Eki dianiaya, diperkosa, dan dibunuh secara terencana. Bukti ini juga berpotensi mengubah status hukum para terpidana yang saat ini menjalani vonis penjara seumur hidup.
Reza menekankan bahwa Mabes Polri harus menjawab dua pertanyaan penting: pertama, apakah bukti ekstraksi data tersebut benar adanya? Dan kedua, mengapa Polda Jabar tidak memasukkan bukti penting ini ke dalam berkas persidangan pada tahun 2016? Menurutnya, tindakan Polda Jabar menunjukkan indikasi penutupan bukti yang dapat meringankan atau membebaskan terdakwa, mirip dengan temuan dalam kasus salah pemidanaan sebelumnya.
Penyidik dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan keaslian bukti dengan mengekstraksi data langsung dari ponsel Vina atau temannya. Verifikasi ini krusial untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam kasus yang telah lama memicu perhatian publik.
