Marc Marquez menghadapi kesulitan meraih kemenangan pertama di atas motor Ducati GP23 pada musim MotoGP 2024, dengan dua faktor utama yang diduga sebagai penyebab utama. Sejak kepindahannya dari Repsol Honda ke Gresini Ducati, performa Marquez terus menjadi sorotan.
Di awal musim, Marquez menunjukkan adaptasi yang mengesankan dengan Ducati GP23. Ia berhasil menembus barisan depan dalam beberapa seri balapan, memberikan harapan bahwa performanya tetap tajam meskipun pindah ke tim baru. Namun, meskipun Desmosedici GP23 secara umum dianggap lebih unggul dibandingkan RC213V, Marquez belum mampu meraih kemenangan.
Kendala utama yang mempengaruhi Marquez adalah masalah pribadi dan bekas cedera. Mantan Direktur Olahraga LCR Honda, Oscar Haro, menganalisis bahwa Marquez menghadapi dua masalah besar. Pertama, masalah pribadi tampaknya mempengaruhi performanya di lintasan. “Saya tidak berpikir dia akan menyerah pada tantangan,” kata Haro dalam kanal Youtube Nico Abad, dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto. “Tapi di sirkuit besar, di mana perbedaan mekanis dan elektronik sangat terlihat, Marc tidak mampu berbuat banyak.”
Haro juga mencatat bahwa Marquez mengalami kesulitan di GP Inggris di Silverstone, tidak hanya terkait dengan motornya tetapi juga faktor pribadi. Kedua, bekas cedera di lengan kanan Marquez menjadi masalah signifikan. Meskipun tampaknya baik-baik saja, beberapa rekaman menunjukkan bahwa dia mengalami kesulitan saat melintasi tikungan kanan. “Ada kamera pada motor Marc, di mana kita melihat saat melintasi tikungan kanan, lengannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” ucap Haro.
Marquez dikenal dengan keberaniannya dan keputusan nekat untuk mengambil risiko meskipun mengalami cedera. Di MotoGP Jerman 2024, Marquez menolak settingan motor yang disarankan mekanik Gresini untuk mengurangi dampak cedera rusuk dan patah tulang jarinya, memilih untuk tetap menggunakan settingan motor sebelumnya agar tetap kompetitif.
Haro berharap tim Gresini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi Marquez. “Saya harap mereka bisa menyelesaikan masalahnya. Karena jika tidak, kompetisi akan menjadi tidak terkendali,” ujarnya.