KULON PROGO – Seekor burung merak hijau (Pavo muticus) telah menarik perhatian warga di Padukuhan Bandung, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Burung ini tidak hanya sering meminta makan dari penduduk setempat tetapi juga kerap mengejar mobil yang melintas di kawasan tersebut.
Tindakan Petugas Konservasi
Petugas Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kulon Progo merespons laporan warga dan berhasil menangkap merak hijau tersebut. “Kami menangkapnya menggunakan tangan. Meskipun biasanya sangat liar, merak ini menjadi lebih jinak karena sering diberi makan oleh warga,” ujar Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Kulon Progo, Purwanto, pada Kamis (8/8/2024).
Merak hijau, yang biasanya ditemukan di habitatnya di Jawa Timur, mengejutkan warga dengan kemunculannya di dusun Bandung. Kemunculan burung ini pertama kali dilaporkan pada akhir 2023, dan kabar mengenai kehadirannya sampai ke KSDA pada akhir Juli 2024. Merak ini terlihat sering mengunjungi sekolah taman kanak-kanak setempat dan sering berada di pohon sengon tinggi di sekitar pemukiman.
Merak hijau ini memiliki kebiasaan unik seperti meminta makanan pada pagi dan sore hari serta mengejar mobil yang melintas. “Tidak ada yang tahu mengapa merak ini mengejar mobil, tapi jika capek, ia kembali ke pohon sengon,” jelas Purwanto.
Petugas KSDA memutuskan untuk mengevakuasi burung tersebut ke lembaga konservasi atau rehabilitasi. Keputusan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, yang melindungi jenis tumbuhan dan satwa tertentu, termasuk merak hijau.
Petugas menggunakan makanan sebagai umpan untuk menangkap merak. Saat ini, burung tersebut berukuran sekitar angsa dewasa dan diperkirakan berusia sekitar tiga tahun. Meskipun dalam kondisi sehat, kakinya bengkak akibat sering mengejar mobil.
Merak hijau akan dibawa ke kebun binatang untuk pemeriksaan kesehatan dan menjalani rehabilitasi. Tujuan utamanya adalah mengembalikan sifat liarnya sehingga suatu hari nanti, burung ini dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.