SURABAYA – Terungkap alasan di balik tindakan Putri Natasya (25) yang nekat membunuh kakak kandungnya, Sandra Erni (30). Motif utama dari pembunuhan ini diduga karena emosi mendalam terkait pengumbaran aib keluarga oleh korban.
Menurut Plt Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan, Putri Natasya mengungkapkan bahwa insiden ini berakar dari konflik yang sudah berlangsung lama antara dirinya dan Sandra Erni. Keluarga, yang sebelumnya tinggal bersama di Jalan Taman Darmo Indah Selatan, Surabaya, mulai mengalami ketegangan setelah pindah dari rumah korban ke kos di Wisma Tengger, Benowo, Surabaya, empat bulan lalu. Cekcok dan pertengkaran rutin menyebabkan hubungan keluarga semakin memburuk.
Konflik semakin memuncak ketika Sandra Erni memberikan informasi kepada perusahaan tempat adik Putri Natasya bekerja, yang menyebabkan adik tersebut merasa malu. Putri Natasya, yang merasa hal ini membuat ibunya sedih, mencoba mengklarifikasi masalah tersebut kepada Sandra. Namun, saat Sandra menolak untuk berdiskusi dan berteriak, Putri Natasya kehilangan kendali dan melakukan pembunuhan pada Senin (29/7/2024) sekitar 02.30 WIB.
Kompol Teguh Setiawan menjelaskan bahwa tidak ada unsur perencanaan atau kesengajaan dalam tindakan Putri Natasya. Pengakuan tersangka menyatakan bahwa tindakannya adalah hasil dari emosi yang memuncak setelah mendengar Sandra mengumbar kejelekan keluarga mereka. Tersangka dikenakan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, serta pasal 359 dan 362 terkait pencurian karena membawa handphone korban.
Sandra ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi leher terikat kabel USB pada Selasa (30/7/2024). Penemuan ini berawal dari patroli satpam yang melihat gerbang rumah korban terbuka. Pihak kepolisian dan tim medis segera melakukan evakuasi jenazah ke RSUD dr. Soetomo.
Menurut tetangga, Sandra dan Putri Natasya sering bertengkar sebelum peristiwa ini, dengan perpecahan keluarga mulai terjadi sekitar Maret-April 2024. Sandra dan adiknya, JNT, diketahui masih tinggal bersama, sementara Putri Natasya dan ibunya telah pindah ke kontrakan di tempat lain. Konflik ini dilaporkan memuncak setelah Sandra mengumbar aib keluarga.