1. Mengatasi Stagnasi Penjualan Mobil dengan Konsep Kei Car
Pasar otomotif Indonesia saat ini menghadapi stagnasi, dengan total penjualan mobil per tahun yang tetap berada di sekitar satu juta unit selama satu dekade terakhir. Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, mengusulkan solusi segmen mobil baru, yaitu Kei Car. Kei Car, yang dikenal dari Jepang, memiliki mesin maksimum 660 cc dan dimensi kompak, menawarkan kepraktisan dan efisiensi yang cocok untuk pasar city car Indonesia.
2. Kenapa LCGC Tidak Lagi Efektif dan Perlu Segmen Baru
Program mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang diluncurkan sejak 2013 kini dianggap kurang efektif. Agus Purwadi mencatat bahwa harga mobil LCGC saat ini sudah naik kelas dan tidak lagi terjangkau seperti dulu. “Mobil LCGC sekarang sudah tidak ‘low cost’ lagi,” ujarnya. Dengan penurunan daya tarik LCGC, Agus berpendapat bahwa Kei Car bisa menjadi pilihan baru yang menawarkan biaya operasional lebih rendah dan ukuran yang sesuai untuk penggunaan urban.
3. Tantangan Ekonomi yang Menghambat Penjualan Mobil Baru
Menurut Plt Direktur Jenderal Industri Logam ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika, salah satu faktor penghambat peningkatan penjualan mobil baru adalah perbedaan antara kenaikan harga mobil dan pendapatan masyarakat. Harga mobil semakin melambung tinggi dibandingkan dengan inflasi, dengan gap harga yang semakin lebar dari tahun 2014 hingga 2023. Faktor ekonomi makro seperti nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga juga berkontribusi pada masalah ini.
4. Solusi Pemerintah untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Baru
Untuk mengatasi tantangan ini, Putu Juli Ardika menyarankan adanya program insentif fiskal baru, seperti PPnBM DTP (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah), untuk mobil baru dengan lokal konten tinggi dan kendaraan rendah emisi karbon. “Pemerintah perlu mempertimbangkan program khusus untuk meningkatkan penjualan kendaraan baru,” kata Putu. Program ini diharapkan dapat memajukan industri otomotif dalam negeri dan mencapai target net zero emission.
5. Harapan untuk Mobil Murah yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
Peneliti Senior dari LPEM FEB UI, Riyanto, menambahkan bahwa ada kebutuhan untuk segmen mobil entry-level yang lebih terjangkau. “Segmentasi mobil di bawah Rp 200 juta masih menjadi kebutuhan bagi banyak orang,” ujarnya. Riyanto menyarankan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah untuk menciptakan program serupa dengan LCGC yang bisa memberikan opsi kendaraan murah dan efisien bagi masyarakat.