VIAHUB.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan tanggapan terkait beberapa isu penting, mulai dari langkah politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Perindo yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga berbagai perkembangan menjelang Pilkada.
1. Tanggapan Terhadap PPP dan Perindo
PDIP menghormati keputusan PPP dan Perindo yang memilih bergabung dengan KIM dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan, “Inilah indahnya politik, kita menghormati perbedaan-perbedaan di dalam posisi politiknya,” dalam sambutannya di Parkir Timur Senayan, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Hasto menambahkan bahwa meskipun dua partai tersebut sebelumnya berkoalisi dengan PDIP dalam Pilpres 2024, mereka kini memilih untuk bergabung dengan KIM. Hasto juga tidak memberikan kepastian mengenai posisi PDIP di dalam atau di luar pemerintahan, menjelaskan bahwa keputusan tersebut akan diambil oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
2. Menanggapi Permintaan Istana
Hasto Kristiyanto juga memberikan respons terhadap permintaan dari pihak Istana agar PDIP menarik semua kadernya dari kabinet Presiden Joko Widodo, yang disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Grace Natalie. Hasto menanggapi tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa kritik terhadap pemerintah adalah bagian dari demokrasi.
“Loh, kami kan mengkritik. Ketika arah demokrasi mau diselewengkan, ketika hukum dijadikan alat menekan,” kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
3. Hadapi Panggilan KPK
Hasto Kristiyanto mengkonfirmasi bahwa ia akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi dalam pembangunan dan perawatan jalur kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Hasto berkomitmen untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada penyidik KPK mengenai keterlibatannya.
“Saya akan hadir untuk memberikan penjelasan mengapa nomor handphone saya bisa di situ, sekaligus menjelaskan saya sebagai sekretaris tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Hasto di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2024. Pemeriksaan terhadap Hasto dijadwalkan ulang pada Selasa, 20 Agustus.
4. Usulan Pilkada Jakarta
Terkait Pilkada Jakarta, Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya aspirasi dari akar rumput PDIP untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Rano Karno. “Ya itu ada aspirasi misalnya dari akar rumput untuk Mas Anies dan Si Doel Anak Betawi, Mas Rano Karno. Ya itu merupakan ekspresi dari arus bawah. Partai terus mencermati suara rakyat,” ujar Hasto, Sabtu, 17 Agustus 2024. Anies Baswedan saat ini berstatus nonpartai, sementara Rano Karno adalah kader PDIP.
5. Melawan Kotak Kosong di Pilkada
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, berharap Pilkada Jakarta 2024 tidak menjadi pelaksanaan demokrasi yang semu. Djarot menegaskan pentingnya memastikan bahwa pilkada tidak hanya dihadapkan pada calon independen yang “sengaja disiapkan” atau melawan kotak kosong seperti yang terjadi di beberapa wilayah sebelumnya.
“Jadi, jangan kemudian kita disajikan nanti Pilkada DKI Jakarta itu pelaksanaan demokrasi yang semu. Sama seperti di beberapa wilayah ketika melawan kotak kosong atau ketika melawan calon independen yang ‘sengaja disiapkan’ pada pilkada sebelumnya,” kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.