Jakarta, 8 Agustus 2024 – Kebocoran pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang terjadi di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis sore, menimbulkan kepanikan di kalangan pedagang kaki lima (PKL) setempat. Meskipun terdengar bunyi nyaring dari lokasi kebocoran, banyak pedagang yang enggan mendekati sumber masalah karena khawatir dagangannya akan diangkut oleh Satpol PP.
Isnen (42), seorang pedagang soto yang berada di depan Kantor Kementerian Kesehatan, mengaku penasaran dengan kebocoran pipa gas tersebut. “Saya biasa aja sih, tapi enggak ke sana (titik kebocoran), soalnya takut dagangan diangkut Satpol PP,” ujar Isnen. Ia menyebutkan bahwa meskipun suara nyaring tersebut membuatnya penasaran, ia memilih untuk tetap berada di tempatnya demi menjaga dagangannya.
Hal serupa disampaikan oleh Husnul (35), pedagang kopi keliling di dekat lokasi. Husnul merasa terdorong untuk mendekati sumber suara karena penasaran dengan asal-usulnya, meskipun ia juga tidak takut akan potensi kebakaran atau ledakan. “Baunya apek gitu, kayak gas elpiji di rumah, tapi lebih apek,” kata Husnul. Namun, ia mengaku dimarahi ketika berusaha mendekati lubang galian tempat kebocoran pipa gas terjadi.
Khawatir akan tindakan Satpol PP, para pedagang memilih untuk menjaga jarak dari titik kebocoran meskipun situasi di lokasi cukup mengkhawatirkan. Isnen mengungkapkan bahwa selain takut dagangannya hilang, ia juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk berjualan. “Takut sih enggak ya, cuma dagangan saya enggak ada yang jaga, jadi saya cuma bisa lihat dari sini aja,” tambahnya.
Menurut Kapolsek Setiabudi, Kompol Firman, kebocoran pipa gas disebabkan oleh galian ekskavator yang mengenai pipa gas milik PGN. “Kejadian kebocoran gas terjadi pada pukul 16.30 WIB, di mana ada pekerjaan saluran air dari proyek Bina Marga yang terkena ekskavator,” jelas Kompol Firman. Tim penanggulangan kebakaran dan pihak terkait segera menangani kebocoran gas untuk mencegah risiko lebih lanjut.