banner 728x250
Mobil  

Pemerintah Targetkan 5 Juta Kendaraan Listrik pada 2030, Dorong Peningkatan Penjualan EV

Pemerintah Incar 10% Kendaraan Listrik dari Total Kendaraan Nasional, Insentif Impor Diharapkan Percepat Adopsi EV

banner 120x600
banner 468x60

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menargetkan akan ada 5 juta kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) yang mengaspal di Indonesia pada tahun 2030. Pemerintah berharap kontribusi kendaraan listrik terhadap total kendaraan yang beroperasi mencapai 10% dalam enam tahun ke depan.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa untuk mencapai target tersebut, rata-rata penjualan kendaraan listrik harus mencapai 50% dari total penjualan kendaraan domestik. Namun, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kontribusi penjualan BEV ke total penjualan kendaraan pada paruh pertama tahun ini baru mencapai 2,92%.

banner 325x300

“Untuk mewujudkan target ini, pasar harus mendukung, dan pemerintah akan bekerja keras melalui penerbitan peraturan,” ujar Rachmat dalam acara Katadata SAFE 2024, Kamis (8/8).

Rachmat menargetkan penjualan mobil listrik berbasis baterai mencapai 2 juta unit dan motor listrik berbasis baterai mencapai 3 juta unit pada 2030. Data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik (EV) pada paruh pertama tahun ini meningkat 60,43% dibandingkan tahun lalu, dengan total penjualan mencapai 36.715 unit. Dari angka tersebut, EV hibrid menyumbang 67,47% atau 24.775 unit, sementara penjualan EV berbasis baterai melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 11.940 unit.

Kebijakan insentif impor telah memperluas pilihan EV berbasis baterai di Indonesia, dari empat jenis pada 2022 menjadi 46 jenis saat ini. Rachmat mencatat bahwa ada lebih dari delapan produsen EV yang memanfaatkan insentif ini, dengan lebih dari 25 model EV berbasis baterai kini tersedia di pasar domestik.

Pemerintah telah memperkenalkan insentif impor untuk mendukung pertumbuhan industri EV, termasuk pembebasan pajak barang mewah dan pengurangan bea masuk untuk EV yang diimpor secara utuh hingga tahun depan. Importir yang menerima insentif ini diwajibkan untuk membangun pabrik di dalam negeri dan memproduksi EV dengan jumlah yang sama dengan jumlah impor.

“Insentif ini diharapkan dapat meningkatkan pilihan EV di dalam negeri dan mempercepat peningkatan tingkat komponen dalam negeri,” kata Rachmat.

banner 325x300