PONTIANAK – Dalam upaya menekan angka stunting di Kecamatan Pontianak Timur, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat setempat. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, pada Jumat (2/8/2024), di Kantor Camat Pontianak Timur. Paket bantuan terdiri dari 75 liter minyak makan, 75 karung beras hasil CSR Perumda PDAM Tirta Khatulistiwa, serta telur rebus dari ASN Kecamatan Pontianak Timur.
Ani Sofian mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting di Kecamatan Pontianak Timur merupakan salah satu prioritas utama Pemkot Pontianak. “Walaupun angkanya sudah menurun secara signifikan, penurunan stunting di Kecamatan Pontianak Timur tetap menjadi fokus utama kami,” ujarnya.
Data terbaru menunjukkan penurunan drastis angka stunting di Kecamatan Pontianak Timur dalam dua pekan terakhir. Misalnya, di Kelurahan Saigon, jumlah anak stunting yang sebelumnya 210 pada akhir Desember 2023 kini berkurang menjadi 97 pada Juli 2024. “Penurunan stunting di Pontianak Timur sangat signifikan. Kami berharap kegiatan intervensi dan sosialisasi yang dilakukan OPD dapat mempercepat penurunan stunting di Kota Pontianak,” tambah Ani Sofian.
Untuk lebih lanjut menekan angka stunting hingga mencapai angka nol, Ani Sofian mendorong masyarakat untuk secara rutin membawa balita ke posyandu. “Kami juga meminta posyandu untuk melakukan pemantauan aktif terhadap ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun,” ungkapnya. Pj Wali Kota berharap peran posyandu dapat menjadi faktor strategis dalam menurunkan angka stunting di Kota Pontianak.
Camat Pontianak Timur, M Akif, melaporkan penurunan jumlah lokasi intervensi stunting di Kecamatan Pontianak Timur dari 6 kelurahan di tahun 2022 menjadi 2-3 kelurahan pada awal 2024. Di antara 7 kelurahan di wilayah tersebut, Kelurahan Saigon mencatat penurunan paling besar, dari 210 balita stunting menjadi 102 balita. Kelurahan Tambelan Sampit, Tanjung Hulu, Tanjung Hilir, Parit Mayor, dan Banjar Serasan juga menunjukkan penurunan signifikan.
“Inovasi-inovasi di kelurahan dan TP PKK serta puskesmas turut berkontribusi pada penurunan angka stunting,” tambah Akif.