banner 728x250
Global  

Pesawat F-22 Angkatan Udara AS Mendarat Pertama Kali di Indonesia: Latihan dan Kerja Sama Pertahanan yang Bersejarah

Empat Pesawat F-22 dan C-130 AS Tiba di Bali untuk Latihan Bilateral dan Pengisian Bahan Bakar Cepat, Tandai Peringatan 75 Tahun Hubungan AS-Indonesia

banner 120x600
banner 468x60

Bali, 8 Agustus 2024 – Empat pesawat F-22 generasi kelima dari Skuadron Tempur Ekspedisi ke-27, Pangkalan Gabungan Langley-Eustis, Virginia, mendarat di Bandara Internasional Bali pada 6 Agustus 2024. Ini adalah kunjungan pertama pesawat generasi kelima Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Kunjungan ini menandai tonggak penting dalam hubungan militer antara AS dan Indonesia.

Kehadiran pesawat F-22 ini merupakan bagian dari pelatihan dan evaluasi yang telah direncanakan dengan koordinasi dari Pemerintah Indonesia. Kedatangan pesawat ini memungkinkan para pilot dan tim pemeliharaan untuk meningkatkan pengetahuan tentang operasi wilayah udara Indonesia serta menguji kemampuan pengisian bahan bakar cepat (rapid hot pit refueling).

banner 325x300

Sebelumnya, pada 5 Agustus 2024, satu pesawat C-130 dari Garda Nasional Udara AS telah mendarat di Bali untuk mempersiapkan operasi pengisian bahan bakar cepat bagi pesawat F-22. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen AS untuk memperluas dan meningkatkan pelatihan serta kerjasama pertahanan di kawasan Indo-Pasifik.

Latihan militer Cope West 2024 antara Angkatan Udara Pasifik Amerika Serikat (AS) dan Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) juga telah dilaksanakan dari 22 hingga 26 Juli 2024 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Latihan ini melibatkan sekitar 25 penerbang AS dan personel TNI AU, dengan fokus pada mobilitas bilateral dan pertukaran pengetahuan di bidang keamanan pangkalan, pemeliharaan operasi, kedokteran dirgantara, serta evakuasi aeromedis.

Tahun ini menandai peringatan ke-75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia, sebuah hubungan yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan tatanan berbasis aturan. Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Brian S. Laidlaw mengungkapkan apresiasinya terhadap kesempatan untuk memperluas persahabatan dan kemitraan strategis antara kedua negara serta meningkatkan interoperabilitas.

Angkatan Udara Pasifik AS berkoordinasi dengan sekutu dan mitra lainnya untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka. Dengan membekali Komando Indo-Pasifik AS dengan kemampuan udara, ruang angkasa, dan ruang siber yang tak tertandingi, AS berkomitmen untuk menegakkan tatanan internasional berbasis aturan di kawasan tersebut.

banner 325x300