PKS Pertimbangkan Gabung KIM Plus dan Tinggalkan Dukungan kepada Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024

Partai Keadilan Sejahtera Mungkin Alihkan Dukungan, Koalisi Indonesia Maju Jadi Alternatif bagi Pilgub Jakarta

banner 120x600
banner 468x60

Menjelang Pilkada Jakarta 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi mengalihkan dukungan dari bakal calon gubernur Anies Baswedan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Langkah ini dapat mempengaruhi posisi Anies di Pilgub Jakarta dan merubah dinamika politik.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengungkapkan bahwa PKS kemungkinan besar akan merapat ke KIM Plus, yang juga menggandeng Koalisi Perubahan. “Beberapa partai dari Koalisi Perubahan sudah mulai bergabung dengan KIM, sehingga skema KIM Plus mengemuka,” kata Agung dalam percakapan telepon dengan Katadata pada Rabu (7/8).

banner 325x300

Agung menambahkan bahwa dukungan PKS terhadap kader Gerindra seperti Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara dan Mahyeldi di Sumatera Barat menunjukkan adanya pergeseran dukungan. Bahkan, nama Ahmad Syaikhu dari PKS disebut-sebut berpotensi dipasangkan dengan Ridwan Kamil sebagai calon wakil gubernur, yang dinilai akan memperkuat koalisi tersebut.

PKS menghadapi tantangan dalam menggenapi syarat pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. Saat ini, PKS memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta dan memerlukan tambahan 4 kursi untuk mencalonkan Anies secara resmi. Sejauh ini, Anies belum memenuhi syarat tersebut, sehingga PKS mempertimbangkan untuk mengalihkan dukungannya.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, menyatakan bahwa jika Anies tidak segera mendapatkan rekan koalisi, PKS juga bisa terancam gagal maju di Pilgub Jakarta. “PKS akan terus berikhtiar, tapi jika tidak ada kepastian hingga batas waktu yang ditentukan, PKS bisa tertinggal sendirian,” ungkap Khoirudin di DPRD Jakarta pada Rabu (7/8).

Meskipun elektabilitas Anies Baswedan masih unggul dibandingkan kandidat KIM Plus seperti Ridwan Kamil—dengan hasil survei Litbang Kompas pada Juni lalu menunjukkan Anies di posisi pertama dengan 29,8%—Anies harus mempersiapkan strategi khusus. Agung Baskoro menilai bahwa Anies perlu mengorkestrasi dukungan dari partai-partai yang mendeklarasikan dirinya dan mempertimbangkan untuk menjadi kader dari salah satu partai pengusung.

“Anies harus membuat narasi yang menarik dan bersedia untuk ‘dinaturalisasi’ menjadi bagian dari partai politik pengusung, seperti PKS, PKB, NasDem, atau bahkan PDIP,” jelas Agung.

Dengan potensi alih dukungan dari PKS ke KIM Plus, masa depan Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024 menjadi tidak pasti. Anies perlu segera menyusun strategi untuk memperkuat posisinya dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk memenuhi syarat pencalonan.

banner 325x300