banner 728x250

Prediksi Nilai Tukar Rupiah Menguat di Bawah Rp 16 Ribu, Didorong Suku Bunga The Fed dan Cadangan Devisa

Rupiah Diperkirakan Stabil di Rentang Rp 15.980-Rp 16.050; Optimisme dari Kenaikan Cadangan Devisa dan Kebijakan The Fed

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, 8 Agustus 2024 – Nilai tukar rupiah diprediksi akan menguat pada Kamis, 8 Agustus 2024, dengan estimasi berada di bawah level Rp 16.000 per dolar AS. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan bahwa rupiah kemungkinan akan ditutup pada rentang Rp 15.980 hingga Rp 16.050 per dolar AS hari ini. “Kemarin, rupiah ditutup menguat 129 poin di level Rp 16.035 per dolar AS,” ujar Ibrahim dalam analisis rutinnya.

Ibrahim menjelaskan bahwa para pedagang saat ini berharap adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed sebesar 110 basis poin tahun ini. Berdasarkan CME FedWatch Tools, peluang pemangkasan 50 basis poin pada bulan September hampir mencapai 70 persen, meskipun turun dari 85 persen pada Senin lalu. “Meskipun data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan tidak mengindikasikan resesi, The Fed perlu memangkas suku bunga untuk mencegah dampak ekonomi yang lebih besar,” kata Ibrahim.

banner 325x300

Di sisi lain, pernyataan wakil Gubernur Bank of Japan (BoJ), Shinichi Uchida, bahwa BoJ tidak akan menaikkan suku bunga saat pasar tidak stabil, telah memicu optimisme. Kenaikan suku bunga Jepang yang sebelumnya diperkirakan tajam tidak terjadi, memberikan dukungan tambahan bagi stabilitas mata uang global.

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 mencapai US$145,4 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan akhir Juni 2024 yang sebesar US$140,2 miliar. “Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa juga melampaui standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai bahwa cadangan devisa yang memadai ini dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

banner 325x300