SoftBank, konglomerat investasi dan bisnis asal Jepang, dilaporkan telah memutuskan untuk tidak menggunakan jasa foundry Intel untuk proyek AI ambisius mereka, Project Izanagi. Keputusan ini menunjukkan langkah besar dalam upaya SoftBank untuk bersaing dengan Nvidia di pasar akselerator AI dengan membangun prosesor AI mereka sendiri. Kini, SoftBank beralih ke TSMC untuk memproduksi chip masa depan mereka, yang terdengar seperti berita buruk bagi Intel yang sudah menghadapi berbagai tantangan.
Pada Februari 2024, CEO SoftBank, Masayoshi Son, mengungkapkan rencana untuk menginvestasikan hingga $100 miliar (sekitar IDR 1.600 triliun) dalam menciptakan perusahaan yang mirip dengan Nvidia yang menjual akselerator AI. Proyek ini akan melibatkan desain dan penjualan chip oleh SoftBank, sementara TSMC akan memproduksinya, mirip dengan model yang diterapkan oleh AMD, Nvidia, dan Apple. Meskipun SoftBank awalnya bekerja sama dengan Intel dalam proyek ini, mereka telah memutuskan untuk beralih ke TSMC.
Alasan Perubahan Arah
Alasan utama perubahan ini diduga karena Intel tidak dapat memenuhi tuntutan SoftBank untuk “volume dan kecepatan.” Menurut artikel yang dilaporkan oleh Financial Times dan diberitakan oleh Tom’s Hardware, SoftBank dilaporkan ingin menggunakan node Intel yang belum ada di pasar, kemungkinan Intel 18A yang dijadwalkan hadir pada 2025. Intel telah menandatangani beberapa kontrak besar untuk chip di proses ini, tetapi SoftBank tampaknya tidak puas dengan kemajuan yang ada.
Kapabilitas TSMC dan Tantangan yang Dihadapi
SoftBank kini sedang mencari bantuan dari TSMC, namun tampaknya tidak mungkin ada kapasitas berlebih untuk proyek ambisius ini. TSMC saat ini melayani pelanggan besar seperti Apple, Nvidia, AMD, dan Intel, dan tampaknya berjalan pada kapasitas penuh untuk node canggihnya. TSMC telah mulai meningkatkan investasi dalam kemasan canggih untuk GPU Nvidia, tetapi ini akan memakan waktu beberapa tahun untuk terwujud.
Apa Arti Semua Ini untuk Industri Chip?
Baik SoftBank maupun TSMC belum memberikan komentar resmi tentang proyek ini, namun dengan semua aspek yang terlibat, dibutuhkan waktu untuk materialisasi. SoftBank harus menggandakan model Nvidia secara keseluruhan dengan tim desain chip, pusat data, dan tumpukan perangkat lunak yang dapat menyaingi CUDA, yang merupakan rencana yang sangat ambisius.