Singkawang – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Singkawang mengadakan acara tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan ibadah haji 1445 H. Acara tersebut diadakan di aula kantor Kemenag Singkawang pada Selasa (6/8/2024), dan dihadiri oleh Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, jajaran Kemenag Singkawang, serta para jamaah haji.
Mengusung kearifan lokal, Kemenag Singkawang menyajikan bubur sumsum sebagai hidangan khas, melambangkan pemulihan tenaga setelah melakukan ibadah haji yang melelahkan.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, menyampaikan harapannya agar acara tasyakuran ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk mempererat tali silaturahmi. Ia juga mengusulkan agar Kota Singkawang menjadi tuan rumah tasyakuran haji se-Kalbar di masa depan.
“Ini sebuah acara yang baik dan kalau bisa dilakukan setiap tahun,” ujar Sumastro. “Kalau perlu Singkawang jadi tuan rumahnya, untuk acara tasyakuran haji se-Kalbar. Karena silaturahmi sesama jamaah haji itu sangat perlu kita perkuat,” tambahnya.
Sumastro juga menekankan pentingnya membagikan pengalaman spiritual selama berada di tanah suci kepada orang lain agar dapat memotivasi mereka untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima. “Pengalaman waktu di sana adalah sebuah pengalaman spiritual yang harus disampaikan agar semakin banyak orang termotivasi untuk berangkat haji,” ujarnya.
Sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Singkawang, Sumastro mengungkapkan bahwa kehadiran jamaah haji Singkawang 1445 H akan memperkaya keanggotaan IPHI serta menambah keberkahan.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kemenag Singkawang, Muklis, mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Singkawang atas dukungan mereka dalam pelaksanaan ibadah haji. Muklis juga menyebutkan bahwa Pemkot telah memberikan uang saku tambahan sebesar Rp3,5 juta untuk setiap jamaah haji.
“Terima kasih kepada Pemkot atas pemberian uang saku untuk jamaah haji Singkawang. Ini sangat berarti bagi mereka,” kata Muklis.
Muklis menambahkan bahwa tasyakuran ini juga dijadikan sarana diskusi dan evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang. “Kegiatan ini adalah kesempatan untuk evaluasi dan diskusi agar pelaksanaan haji di tahun-tahun berikutnya dapat lebih baik,” tutup Muklis.