Kubu Raya – Jumlah titik api di Kubu Raya mengalami penurunan menjadi 32 titik setelah sempat turun curah hujan di beberapa wilayah. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya tetap konsisten dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut laporan Kepala BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko, dari 32 titik api yang terpantau oleh satelit BMKG Kalbar pada Rabu, 31 Juli 2024, pukul 23.00 WIB, terdapat dua titik api berstatus tinggi dan 30 titik berstatus menengah.
Sebelum curah hujan turun, Herry menjelaskan bahwa masih terdapat 18 titik api dengan kategori tinggi. Penanganan karhutla menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan sumber air dan akses menuju titik api yang sulit dijangkau.
“Beberapa wilayah mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber air. Kami harus menggunakan metode perpanjangan selang, termasuk selang penghisap, selang penyalur, dan mokser. Ada daerah yang membutuhkan selang sepanjang satu kilometer,” ujar Herry di Sui Raya pada Kamis, 1 Agustus 2024.
BPBD Kubu Raya melakukan evaluasi harian sebanyak dua tahap dalam 1×24 jam. Tahap pertama adalah briefings dan rekap kegiatan patroli pada malam hari, sementara rekap titik api dilakukan setelah hujan. Evaluasi ini penting untuk memastikan penanganan karhutla tetap efektif dan responsif terhadap perubahan kondisi di lapangan.