Unpad Pecat Dua Dokter Residen dan Dosen Pengajar Terlibat Bullying di Fakultas Kedokteran

Sanksi Berat Dikenakan kepada Pelaku Bullying dan Langkah Pihak Universitas untuk Mencegah Kasus Serupa

banner 120x600
banner 468x60

VIAHUB.ID, Bandung – Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menjatuhkan sanksi berat terhadap pelaku bullying di Fakultas Kedokteran, terutama di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah Syaraf. Dua dokter residen dan satu dosen pengajar terlibat dalam kasus perundungan yang mempengaruhi lingkungan pendidikan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan keprihatinannya terkait perundungan yang terjadi di Departemen Bedah Syaraf. Menurutnya, meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, insiden ini menunjukkan perlunya tindakan tegas.

banner 325x300

“Upaya preventif dan treatment sudah dilakukan berulang kali, namun kasus ini tetap terjadi,” ungkap Yudi pada Minggu (18/8/2024).

Setelah menerima laporan mengenai dugaan bullying yang terjadi pada Juni 2024, Unpad memutuskan untuk memberhentikan dua pelaku yang merupakan residen senior dengan pelanggaran berat. Selain itu, tujuh residen lainnya mendapatkan sanksi ringan berupa perpanjangan masa studi. Pihak universitas juga memberikan surat teguran kepada kepala departemen dan ketua program studi serta menjatuhkan sanksi berat kepada satu dosen pengajar yang terlibat.

Unpad telah membentuk Komite Disiplin, Etik, dan Anti Kekerasan di Fakultas Kedokteran untuk menyusun buku pedoman sanksi terhadap kekerasan dan bullying.

“Kami juga membuat fakta integritas anti kekerasan untuk setiap peserta didik saat mereka masuk ke fakultas,” jelas Yudi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah kasus serupa di masa mendatang.

Meskipun telah menerapkan berbagai kebijakan, Unpad tetap berkomitmen untuk meningkatkan mekanisme pencegahan bullying.

“Kami akan terus memberantas bullying di lingkungan Fakultas Kedokteran dan RSHS Bandung,” tegas Yudi.

Kasus bullying ini melibatkan residen yang mengikuti PPDS Bedah Syaraf di RSHS Bandung dan mengakibatkan salah satu residen memilih untuk mengundurkan diri. Kasus ini menjadi perhatian publik setelah terungkap pada Juni 2024 dan memicu tindakan disiplin yang tegas dari pihak universitas.

banner 325x300